WINDOWS VERSUS LINUX

Senin, 18 Mei 2009
Windows VS Linux



Apakah anda tahu perbedaan Windows dan Linux? Ada yang bilang, Linux itu gratis, dan Windows tidak gratis. Jawaban itu tidak sepenuhnya salah, tapi tidak bisa dianggap benar juga. Itu jawaban mereka yang tidak tahu apa-apa bedanya Windows dan Linux.
Windows dan Linux termasuk nama-nama merek dalam Sistem Operasi. Selain kedua nama tersebut, kita mengenal merek lain dari Sistem Operasi, yaitu Unix, MacOS, DOS, OS/2 Warp, Novell, Palm dan masih banyak lagi. Dinamakan sistem operasi karena memang fungsinya sebagai sistem dasar yang akan mengoperasikan sebuah komputer. Ilustrasinya seperti mesin mobil dalam sistem kerja mobil. Mesin mobil inilah yang menjadi sistem operasinya.

Kembali ke urusan gratis atau tidak. Perbedaan Windows dan Linux bukan terletak gratis atau tidaknya sistem operasi itu. Bukan terletak pada nilai kapitalnya. Kalau anda ingin mendapatkan Windows atau Linux, anda harus beli di toko Komputer, dan itu harus bayar.

Kalaupun anda ingin sedikit membajak dan melanggar UU Hak Cipta, dengan pergi ke warnet lalu anda copy ke CD, itupun anda harus keluar uang. Minimal beli CDnya bayar memakai uang, burn CD-nya juga bayar. Tidak seperti Windows yang cukup 1 CD, untuk menginstall Linux, anda perlu berkeping-keping CD. Jadi tidak ada yang benar-benar gratis.

Yang dimaksud dengan gratis adalah lisensi untuk menggunakan Sistem Operasi itu. Ya benar, untuk menggunakan sebuah software, anda perlu ijin dulu sama programmernya. Nah ijin yang dimaksud adalah cukup dengan membayar lisensi penggunaan Softwarenya. Misal bila ingin menginstall Windows XP-Home di rumah, anda harus beli CD Orisinilnya dengan membayar 70 dollar amerika, atau sekitar 650rb. Sedangkan XP-Profesional kira-kira 1,4 juta rupiah. Dengan membeli CD Orisinil, anda sudah mendapatkan lisensi (ijin menggunakannya).

Apabila hanya copy CD atau beli di toko seharga 25.000 rupiah, itu hanya beli CD-nya saja. Belum ada lisensinya. Artinya itu ilegal dan bajakan. Bila kita diketahui menggunakan CD bajakan, anda bisa dijerat dengan UU Hak Cipta, dengan penjara 6 bulan dan denda 750 juta rupiah.

Uang 25.000 yang anda bayar hanya untuk membayar kepakan CD dan harga produksi fisiknya saja. Untuk nilai intelektual yang harus dibayar dalam bentuk uang belum anda lakukan. Nilai intelektual itulah yang mahal, yang besarnya bisa mencapai 700.000 untuk Windows XP-Home.

Baik Windows maupun Linux dalam menggunakannya harus pake lisensinya. Bedanya, Windows harus bayar mahal, Linux tidak terlalu mahal. Tapi bukan berarti gratis. Memang ada beberapa Linux yang tidak perlu bayar lisensi sudah dapat dipakai, tapi distribusinya tidak bisa bebas mengcopy CD. Anda harus menjaga nama pemilik lisensinya. Nggak bisa mengakui kalau ini milik kita. Dan yang tidak perlu bayar itu, adalah Linux-linux versi kuno. Yang versi canggihnya, rata-rata sudah harus bayar.

Perbedaan kedua Windows dan Linux adalah soal open-source atau tidaknya. Windows bukan open source, sedangkan Linux sangat open-source. Maksudnya source adalah kode sumber yang njelimet banget itu tuh. Nah kalau Linux, kode sumbernya dibagi-bagi, bisa di pelajari, bisa dikembangkan, bisa diganti bahasa sendiri –misal bahasa sunda– dan bisa bikin Linux versi sendiri. Misal Linux versi Yusuf Caesar. Hehehehe

Nah karena kode sumbernya sangat open, jadi kita tidak bisa seenaknya ganti lisensinya, kecuali memang sudah ada yang kita modifikasi. Diganti sendiri sih bisa… Tapi dosa! dan bisa dijerat juga dengan UU Hak Cipta. Udah dikasih gratis lisensi, masih ngaku-ngaku yang buat.

Sedangkan Windows, waduh.. pak Bill Gates bosnya Micoroft nggak pernah membuka kode sumbernya. Makanya, harga Windows masih mahal, karena kita nggak bisa mengembangkan sama-sekali. Kita sangat tergantung dengan microsoftnya.

So, sekarang sudah paham kan bedanya Windows dan Linux. Perbedaanya bukan di soal uang, tapi lisensi dan source. Jadi, tidak perlu lagi kita bicara soal gratis atau tidak. Nah sekarang mari kita tengok masing-masing sistem operasi di komputer kita. Bajakan atau bukan? Ingat, software bajakan adalah perbuatan kriminal dan termasuk kejahatan. Meskipun untuk alasan pendidikan dan kuliah.
Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Mari kita lihat beberapa perbedaan yang ada di Linux dan Windows.

User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.
Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Security dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.
Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing. Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.
Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem
Anda mungkin sering mendengar di Linux Anda perlu menyunting file secara manual melalui command line. Sebagian berita ini benar, tetapi dengan PCLINUX Control Center konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support
Anda sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.




Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil.
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.
Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
Belakangan KDE telah memperudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “\” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.
Kemudahan dan Keamanan

Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
PENTING!!!PENTING!!!PENTING!!!

Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.
Defragment
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.
Sistem File

Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
Read more ...